Tatapanmu yang kosong ketika sedang duduk di kafe,
Notifikasi handphone-mu yang berbunyi setiap dua hari sekali,
Atau telinga yang hanya mendengar lalu lalang kendaraan,
Jika kamu bahagia dengan itu, rayakanlah.
Kepada orang yang selalu sendirian, kamu pasti bingung mengapa sunyi adalah teman setia yang menemani hari-harimu?
Ketika kolega-kolega yang nggak terlalu akrab itu menanyakan kabar, kamu hanya bilang : ‘baik.’ …tanpa menanyakan kabar dia kembali.
Ketika dirimu sedang berulang tahun, kamu hanya scroll Instagram seperti hari biasanya, karena nggak ada siapa-siapa yang mengucapkanmu via story.
Ketika kamu sedang bersedih, kamu bergegas mengambil cermin dan melihat tetesan air mata itu jatuh, karena nggak akan ada orang lain yang akan menyeka tangisanmu dengan tisu.
Atau ketika dirimu tersenyum saat melihat orang yang kamu sukai, kamu hanya bisa bilang : semoga sunyi adalah sahabat karibnya juga.
Kepada orang yang selalu sendirian, tidak ada salahnya dengan pilihanmu.
Kamu selalu terheran-heran, saat mendengar bisingnya orang-orang yang bernyanyi di konser yang tak sengaja kau lewati.
Kamu bertanya di dalam hati, saat atasan kantormu mengadakan acara yang mengharuskan dirimu berbaur dengan ramainya celotehan-celotehan yang menurutmu nggak penting.
Atau kamu yang selalu termenung di depan teras rumah, saat anak-anak kecil berlarian riang gembira di sore hari.
Kepada orang yang selalu sendirian, niscaya musik terindah bagimu adalah ketika tak ada suara yang merambat di daun telingamu.
Kepada orang yang selalu sendirian, waktu yang paling menyenangkan adalah ketika dirimu berada di ruangan yang gulita.
Akan tetapi, jika kesendirianmu tak lagi menyenangkan, persilakan ramai mengunjungimu, ya.