Tiga tahun sudah berlalu, dan aku masih sama – rambut yang berantakan, kamar yang berdebu, dan jiwa yang masih sama seperti dulu : kosong dan sunyi.
Maukah kau menolongku?
Atau kau sudah cukup bahagia ada beberapa langkah di depanku?
Tiga tahun sudah berlalu, dan aku kini lebih jauh tertinggal di belakang.
Aku sadar kalau diriku kini pecah tak berbentuk. Kehancuran selalu mengikuti.
Nyaris tak terlihat, karena terlalu gelap.
Atau justru karena kau yang terlalu terang?
Maukah kau menoleh ke arahku?
Kenyamanan ternyata menipuku – setelah semuanya terlambat dan tak terelakkan.
Kalau kau bertanya dimanakah diriku berada, susunan morfem yang kau hafal di luar kepala adalah jawabannya :
Aku masih berada di pojok, seperti biasa.
