bunga yang tak kau hendaki tumbuh
Selama ini, manusia selalu dihadapkan dengan kecocokan dan ketidakcocokan dengan insan lainnya. Apalagi kalau bicara romantika, manusia adalah peluru. Tepat sasarannya bisa dimaknai dua sudut pandang yang berbeda ; peluru yang melesat dan memikat pasangan, atau justru peluru yang menghujam dan melukai perasaan.
Gue juga memaknai cinta udah ga begitu sakral lagi. Bagi gue, cintailah secukupnya maka lo ketika kecewa pun tak akan terlalu berlebihan pahitnya. Walaupun perjalanan cinta orang beda-beda, rasanya formula tadi bisa dicoba. Pertanyaan yang selalu ada di kepala gue adalah : Gimana caranya biar seseorang bisa terus bersenang-senang saat lagi di fase jatuh cinta?
Rasanya 99% mustahil. Pasti ada aja pahitnya.
Tapi, itu lah yang membuat perjalanannya seru. Rollercoaster perasaan itu lah yang membuat gue dan mungkin lo juga jadi sadar kalau suka-duka percintaan itu jangan lo keluhin, tapi lo jalanin.
Ah, klise banget, ya? Haha.
Ada suatu waktu dimana gue ngerasa doi adalah yang paling cocok buat gue. Tapi, entah kenapa, udahan begitu aja. Kayaknya, disaat kita ngerasa kalau dia adalah bunga yang paling harum, tapi kalo ada faktor lain yang ga ngebuat dia tumbuh dengan sempurna, ya pada akhirnya akan sama aja.
Love was a mystery.
Semoga, kita semua akan ketemu dengan bunga-bunga yang harum nan indah, dan juga tentunya, bunga itu juga harus tumbuh dengan sempurna.